Tanda kebaikan Islam seseorang

- Advertisement -

BEBERAPA hari ini, kecoh di media sosial mengenai hal rumahtangga seorang pengarah dan pelakon terkenal. Saya mengucap panjang melihat komentar warganet. Sindiran, ejekan, kejian malahan doa yang tidak baik kepada mereka yang terlibat. 

- Advertisement -

Namun sebelum kita menulis dan berkata-kata, pernahkah terlintas peringatan dari Nabi S.A.W ini?

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” 

(Hadis Riwayat Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)

Bukan itu sahaja, tiada manusia yang sempurna tetapi antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat untuk kita;

“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” 

(Hadis Riwayat Tirmidzi no. 2317)

Apakah dengan warganet sindir, ejek, mengeji dan mendoakan perkara yang tidak baik kepada mereka itu sesuatu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat mereka?

Apabila terjadinya masalah rumahtangga orang lain, kita sebagai orang luar tiada hak untuk komen dan mengadili siapa yang betul dan siapa yang salah melainkan kita tahu A-Z (segala-galanya). 

Nabi S.A.W sendiri pun tidak akan memberikan sebarang kata putus mengenai suatu pertikaian rumahtangga Sahabat R.A sehingga mendengar dari kedua-dua pihak. 

Apakah warganet lebih hebat pemahaman dan amalan agamanya dari Baginda S.A.W sehingga berani memberikan komentar dan memutuskan siapa yang betul dan siapa yang salah dalam isu rumahtangga mereka?

Bukankah lebih baik kita sebagai orang luar mendoakan sahaja kebaikan untuk rumahtangga mereka? 

Apakah kita suka apabila (Nauzhubillah) rumahtangga kita bermasalah dan orang luar yang tidak tahu apa-apa masuk campur dan komen macam-macam? Yang kahwin itu adalah mereka, dan yang ada masalah itu adalah mereka tetapi cara komen warganet seperti itu masalah mereka.

Lebih merisaukan saya apabila ramai yang sangat beremosi dalam komentar sehingga tidak sedar atau tidak sengaja telah melampaui batasan agama dan menyindir syariat Islam!

Peringatan untuk diri saya dan sahabat-sahabat semua, sebelum kita menyibuk dengan urusan rumahtangga dan kehidupan peribadi orang lain, ayuh kita bertanya pada diri kita apakah telah cukup baik amalan diri kita sehingga sanggup membazir masa melakukan sesuatu yang tidak memberikan sebarang manfaat dunia dan akhirat kecuali memenuhi hawa nafsu serta emosi kita?

Ibnu Rajab berkata:

“Jika seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, kemudian menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, maka tanda baik Islamnya telah sempurna.” 

(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 295).

Jikalau kita melakukan amar makruf nahi mungkar, maka itu adalah perkara yang bermanfaat tetapi apakah komentar kita itu adalah amar makruf nahi mungkar atau sebenarnya amar mungkar nahi makruf?

Semoga Allah kurniakan taufiq dan hidayah buat kita semua untuk menjadi Muslim yang lebih baik. Allahuma Ameen.

FIRDAUS WONG WAI HUNG 
Presiden Multiracial Reverted Muslim (MRM) – HARAKAHDAILY 9/1/2023

PENAFIAN:
HarakahDaily tidak bertanggungjawab terhadap pandangan yang dikemukakan daripada artikel ini. Ia pandangan peribadi penulis dan tidak semestinya menggambarkan pendirian HarakahDaily mahupun pendirian rasmi PAS.

Berita ini lebih mudah dan cepat dibaca di aplikasi Harakahdaily. Muat turun sekarang!

Sertai saluran WhatsApp Harakahdaily untuk mendapatkan perkembangan berita terkini!